Electrocoating atau dalam istilah ilmiahnya dikenal dengan sebutan cathodic electrophoretic process adalah proses melapiskan cat ke permukaan konduktor dengan metoda elektrolisa. Teknik pelaksanaannya menyerupai teknik elektroplating dimana benda kerja diposisikan sebagai katoda (dikoneksikan ke kutub negatif dari rectifier) dan membutuhkan supply arus DC dari luar. Secara umum, lapisan electrocoating diterapkan untuk melindungi permukaan bahan konduktor (logam atau lapisan logam). Tampilan lapisan electrocoating tampak bening dan setelah diproses electrocoating dapat dilanjutkan dengan proses pewarnaan.
Sifat lapisan electrocoating adalah:
1. Berwarna bening.
2. Tahan korosi: tahan 150 jam pada uji salt spray (ASTM B117, BS7479:1991, ISO 9227: 1990), pengujiandilakukan pada permukaan zinc die casting dengan kondisi tebal lapisan coating 10 mikron.
3. Keras: skala pensil 4H-5H (ASTM D3363-74).
4. Tahan terhadap bahan solvent: min. 300 double rubs dengan acetone pada lapisan coating yang telah dioven pada kuningan atau zinc diecasting dan dibiarkan 24 jam pada suhu ruangan.
5. Adhesion (daya rekat):
a. Dry adhesion: baik dan tidak ada yang terkelupas berdasarkan hasil uji dengan 1 mm
crosshatch & adhesive tape pull-off.
b. Wet adhesion: baik dan tidak ada yang terkelupas berdasarkan hasil uji dengan 1 mm
crosshatch, 1 jam direndam dalam air mendidih, 1 jam dibiarkan & adhesive tape pull-off.
6. Tahan terhadap sinar ultraviolet.
7. Tahan gores pada beban 2000 gram (BS3900 Part E2).
1. Berwarna bening.
2. Tahan korosi: tahan 150 jam pada uji salt spray (ASTM B117, BS7479:1991, ISO 9227: 1990), pengujiandilakukan pada permukaan zinc die casting dengan kondisi tebal lapisan coating 10 mikron.
3. Keras: skala pensil 4H-5H (ASTM D3363-74).
4. Tahan terhadap bahan solvent: min. 300 double rubs dengan acetone pada lapisan coating yang telah dioven pada kuningan atau zinc diecasting dan dibiarkan 24 jam pada suhu ruangan.
5. Adhesion (daya rekat):
a. Dry adhesion: baik dan tidak ada yang terkelupas berdasarkan hasil uji dengan 1 mm
crosshatch & adhesive tape pull-off.
b. Wet adhesion: baik dan tidak ada yang terkelupas berdasarkan hasil uji dengan 1 mm
crosshatch, 1 jam direndam dalam air mendidih, 1 jam dibiarkan & adhesive tape pull-off.
6. Tahan terhadap sinar ultraviolet.
7. Tahan gores pada beban 2000 gram (BS3900 Part E2).
Kelebihan proses electrocoating adalah:
1. Dapat diterapkan pada benda kerja dengan permukaan yang komplex.
2. Dapat diterapkan pada hampir semua bahan konduktor.
3. Lapisannya tahan korosi dan gores.
4. Ramah lingkungan dan tidak beracun.
5. Lapisan electrocoating dapat diwarna dengan menerapkan tahap dye.
6. Biaya relatif rendah.
7. Pengoperasiannya mudah.
1. Dapat diterapkan pada benda kerja dengan permukaan yang komplex.
2. Dapat diterapkan pada hampir semua bahan konduktor.
3. Lapisannya tahan korosi dan gores.
4. Ramah lingkungan dan tidak beracun.
5. Lapisan electrocoating dapat diwarna dengan menerapkan tahap dye.
6. Biaya relatif rendah.
7. Pengoperasiannya mudah.
Aplikasi proses electrocoating adalah:
1. Lighting.
2. Furniture.
3. Assessories pintu.
4. Perhiasan.
5. Hand craft.
6. Buckles.
1. Lighting.
2. Furniture.
3. Assessories pintu.
4. Perhiasan.
5. Hand craft.
6. Buckles.
Tahapan proses electrocoating adalah:
1. Cleaning
2. Rinse
3. Wet dip
4. Rinse aqua DM
5. Electrocoat
6. Rinse
7. Wet dip
8. Conditioner dip
9. Dye
10. Conditioner dip
11. Wet dip
12. Dry oven
Perlengkapan standar untuk proses electrocoating:
1. Tangki
2. Power supply DC
3. Anoda
4. Oven
Bahan kimia yang dibutuhkan :
1. Larutan Wet Dip.
2. Larutan Electrocoat.
3. Larutan Conditioner Dip.
4. Larutan Dye (pewarna) dengan pilihan warna sebagai berikut :
Silakan hubungi: